Minahus Saniyah: Bab 12 Mengistiqomahkan Sholat Jamaah

Bab 12 Mengistiqomahkan Sholat Jamaah

Setiap sholat jamaah disana mesti ada seorang wali Allah, yang dengannya Allah SWT memberikan syafaat kepada yang lain. Sholat dengan berjamaah adalah sesuatu yang sangat penting. Orang yang ingin masuk dalam Hadirat Ilahy harus senantiasa menjaga sholatnya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki buta datang kepada Rasul. Ia minta keringanan untuk bisa sholat sendiri di rumah, karena tidak ada yang menuntunnya ke masjid. Lalu lelaki tersebut Ditanyai oleh Rasul.

"Apakah kamu mendengar adzan?". "Iya, wahai Rosul", jawab orang itu. "Berarti kamu tetap wajib ikut jamaah".

Ulama terdahulu menganggap bahwa ketinggalan sholat jamaah berarti musibah. Pernah diceritakan bahwa ada salah seorang sahabat Nabi menjenguk kebunnya yang jauh. Ia baru pulang sore hari dan ternyata jamaah sholat Ashar telah selesai. Ia sangat menyesal dan menangis. Kontan ia sedekahkan kebunnya sebagai ganti dari ketinggalannya dalam berjamaah. Begitu pula yang terjadi dengan putra Umar. Abdullah ibn Umar ra pernah tertinggal jamaah Isya'. Maka ia lakukan sholat sampai pagi sebagai ganti dari ketertinggalannya dalam jamaah Isya'.

Ubaidillah ibn Amer Al-Qowariry berkata :

"Saya tidak pernah lepas sholat berjamaah. Pada suatu ketika, datanglah tamu sehingga aku lupa pergi jamaah Isya di masjid. Aku keluar keliling kota untuk mencari masjid, ternyata semuanya telah tutup. Maka kemudian aku pulang dan melakukan sholat Isya sendiri sampai 27 kali sebagai ganti atas ketertinggalanku. Setelah itu dalam tidur aku bermimpi menunggang kuda bersama orang banyak. Namun aku selalu tertinggal dan tidak bisa menyusul mereka. Salah satu diantaranya menoleh dan berkata : Kamu tidak akan mampu menyusul kami. Mengapa demikian? tanyaku. Sebab kami melakukan sholat Isya berjamaah, sedangkan engkau tidak".

Ulama salaf melakukan takziyah dan menampakkan kesusahan seakan ditinggal mati keluarganya bila salah satu dari mereka tertinggal jamaah sholat. Tidak hanya seluruh rakaat sholat. Ketinggalan satu rakaat saja, mereka sudah bertakziyah sampai tujuh hari. Dan melakukan takziyah tiga hari bila ketinggalan takbirotul ihram bersama imam.

Mengapa kita sampai ketinggalan (bahkan malas) sholat berjamaah? Mungkin karena dosa-dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan. Para ulama menyatakan bahwa seseorang tidak akan tertinggal jamaah kecuali disebabkan dosa-dosa yang telah ia lakukan.

"Seseorang tidak akan tertinggal jamaah sholat kecuali karena pengaruh dosa-dosa yang dilakukan".

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak