Tata Cara Sholat Hajat yang Benar

Setiap orang pasti memiliki keinginan atau hajat yang ingin dicapai. Namun, tidak semua keinginan dapat tercapai dengan mudah. Untuk itu, kita perlu memohon pertolongan kepada Allah SWT agar keinginan kita dikabulkan. Salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT adalah dengan melaksanakan sholat hajat.

SHOLAT HAJAT

a. Pengertian Sholat Hajat

Sholat hajat artinya kebutuhan atau keperluan. Sholat sunah hajat itu dikerjakan bila kita mempunyai suatu hajat atau keperluan, baik hajat kepada ALLOH SWT maupun hajat kepada sesama manusia, atau dalam urusan dunia maupun akhirot, supaya hajat kita itu diijabahi oleh ALLOH SWT. Sebenarnya memohon pertolongan melalui sholat itu dianjurkan oleh agama islam berdasarkan firman ALLOH SWT yang berbunyi :

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ. (البقرة – ٤٥)

Artinya: “Dan meminta pertolonganlah (kepada ALLOH SWT) dengan ketabahan dan sholat”.

b. Hukum Sholat Hajat

Hukum sholat hajat adalah sunah ghoiru mua’akkad. Karena itu siapa yang menginginkan pahalanya, maka kerjakanlah sesuai kehendakmu.

c. Waktu Sholat Hajat

Waktu untuk melakukan sholat hajat itu tidak ditentukan, karena tidak ada keterangan yang mengatur secara pasti kapan sholat hajat dilakukan. Sholat hajat boleh dilakukan pada siang hari atau malam hari, dengan syarat tidak pada waktu sholat yang dilarang. Namun sholat hajat itu lebih baik dilakukan pada malam hari (pada sepertiga malam), karena itu adalah waktu yang sangat mustajab untuk memanjatkan do’a kehadirat ALLOH SWT.

Dari Abu Hurairoh ra, Rosululloh Saw bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ لَيْلَةٍ اِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الأَخِرِ فَيَقُوْلُ: مَنْ يَدْعُوْنَ فَاسْتَجِيْبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَاُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَاَغْفِرَ لَهُ. (رواه الجماعة)

Artinya: “Tuhan kita ALLOH azza wa jalla tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir, pada saat itu ALLOH SWT berfirman: barang siapa yang berdo’a kepadaku, pasti aku ijabahkan, barang siapa yang memohon kepadaku pasti aku beri, dan barang siapa yang meminta ampun kepadaku pasti aku ampuni”. (Diriwayatkan oleh jama’ah dari Abu Hurairoh).

d. Arti dari Hajat

Setiap manusia yang hidup itu selalu dituntut oleh hajat atau kebutuhan hidupnya, makin tinggi tingkat hidupnya, maka makin tinggi pula keinginan dan kebutuhannya. Karena itu manusia diwajibkan berusaha untuk mendapatkan kebutuhannya itu. Sholat hajat adalah sholat sunah yang dikerjakan dalam rangka usaha batin untuk mendapatkan hajat atau kebutuhan disamping usaha lahir yang telah dilakukan.

e. Berapa kali Sholat Hajat dikerjakan?

Sholat hajat boleh dikerjakan berulang kali sampai memperoleh isyarat/hajat dan petunjuk bagi yang melaksanakannya. Dan untuk melaksanakannya harus mempunyai wudlu lebih dahulu kemudian sembahyang dua roka’at.

Adapun mengenai cepat atau lambatnya pengabulan itu tergantung kepada kehendak ALLOH SWT. Dan isyarat atau tanda-tanda ini cepat atau lambatnya tergantung kepada tekun dan khusyu’nya orang yang melaksanakannya. Dan isyarat atau tanda-tanda itu berupa ketenangan atau kemantapan hati.

f. Bilangan Roka’at Sholat Hajat

Bilangan roka’at sholat hajat paling sedikit adalah 2 roka’at dan paling banyak adalah 12 roka’at dengan syarat setiap 2 roka’at salam. Dalam hal ini mungkin melihat besar dan kecilnya kebutuhan dari yang bersangkutan. Jika hajatnya besar maka tidak pantas jika hanya melakukan 2 roka’at. Dan jika hajatnya kecil/ringan, maka 2 roka’at saja cukup.

Untuk yang 2 roka’at ini berdasarkan pada riwayat Ahmad dengan sanad yang shohih dari Abu darda’ bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الوُضُوْءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللهُ مَا سَأَلَ مُعَجَّلاً أَوْ مُؤَخَّرًا

Artinya: “Barang siapa berwudlu dan menyempurnakannya lalu sholat 2 roka’at dengan sempurna, maka ia diberi oleh ALLOH SWT apa saja yang diminta, baik dengan segera ataupun lambat”.

g. Surat-Surat di dalam Sholat Hajat

Ada suatu kaifiyah atau cara yang khusus untuk sholat hajat itu, yaitu yang tersebut dalam kitab “ihya’ ulumuddin karya imam alghozali”, yaitu:

Mengerjakan sholat sunah hajat itu ada 12 roka’at dan setiap 2 roka’at harus salam, dalam tiap-tiap roka’at setelah membaca surat al fatihah lalu membaca surat al kursyi dan disambung dengan surat al ikhlas. Dan di dalam sujudnya yang terakhir itu supaya mengucapkan do’a sebagai berikut:

سُبْحَانَ الَّذِيْ لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ تُعْطَفُ بِالمَجْدِ وَتُكْرَمُ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ أَحْصَى كُلَّ شَيْئٍ بِعِلْمِهِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ لاَ يَنْبَغِى التَّسْبِيحَ إِلاَّ لَهُ ذِى اْلمَنِّ وَالفَضْلِ، سُبْحَانَ الَّذِيْ ذِى اْلعَزْمِ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِى اْلطَّوْلِ، أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدَ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِإِسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامّاتِ الَّتِىْ لاَ يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلاَ فَاجِرٌ.، أَنْ تُصَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ

Artinya: “Maha suci Dzat yang mengenakan pakaian kemuliaan dan memfirmankan yang sedemikian itu, Maha suci Dzat yang maha perkasa lagi maha mulia, Maha suci Dzat yang menjangkau segala sesuatu dengan ilmunya, Maha suci Dzat pemilik rahmat dan keutamaan, Maha suci Dzat yang punya rencana dan kemuliaan, Maha suci Dzat pemilik kekuasaan. Aku memohon kepada-Mu dengan kemegahan Arsy- Mu dan kesempurnaan rahmat dan kitab-Mu, dengan nama-Mu yang maha agung, kemegahan-Mu yang maha luhur, kalimat-Mu yang sempurna, yang tidak dilampaui oleh kebaikan atau kedurjanan, agar Engkau memberi tambahan kerahmatan kepada Nabi Muhammad Saw serta kepada keluarga Nabi Muhammad Saw”.

Setelah mengucapkan do’a di atas itu jangan langsung melakukan duduk tasyahud/tahiyyat akhir, tetapi dilanjutkan dengan memohonlah kepada ALLOH SWT apa saja yang dikehendaki, Insya ALLOH akan dikabulkan permohonannya oleh ALLOH SWT, asalkan bukan berupa sesuatu yang berupa kemaksiatan kepada ALLOH SWT atau merupakan sesuatu yang ditentang oleh ajaran islam.

DOA SETELAH SHOLAT HAJAT

Bila sudah selesai melakukan sholat hajat, lalu duduk dengan khusyu’ dan membaca istighfar. Di dalam kitan tajul jamilil ushul dianjurkan untuk membaca istighfar sebanyak 100 kali.

اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ ×١٠٠

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada ALLOH SWT yang maha agung”.

Atau membaca istighfar di bawah ini:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّى مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada ALLOH SWT Tuhanku dari dosa-dosa dan aku bertaubat kepada-NYA.

Setelah selesai membaca istighfar maka dilanjutkan dengan membaca sholawat atas Nabi Muhammad Saw sebanyak 100 kali.

اللهُمَّ صلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةَ الرِّضَا وَارْضَ عَنْ اَصْحَابِهِ الرِّضَا

Artinya: “YA ALLOH, berilah kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad Saw kesejahteraan yang diridloi, dan ridloilah pada sahabat – sahabat nabi”.

Sesudah itu membaca do’a sholat hajat sebagai berikut:

لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ الحَكِيْمُ الكَرِيْمُ. سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ. الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالغَنِمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ اِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِىْ ذَنْبًا اِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا اِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً اِلاَّ هِيَ لَكَ رِضًا اِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: “tiada Tuhan melainkan ALLOH yang maha penyantun dan pemurah, maha suci ALLOH Tuhan pemelihara arsy yang agung. Segala puji bagi ALLOH Tuhan seluruh alam, kepada-Mu aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, dan memperoleh keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu melainkan Engkau kabulkan, wahai Tuhan yang paling pengasih dari semua pengasih”.

Kemudian memohonlah apa yang dimaksud sambil bersujud kepada ALLOH SWT. Setelah selesai perbanyaklah membaca bacaan:

لآ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ

Artinya: “tiada Tuhan melainkan YA ALLOH, maha suci Engkau. Sesungguhnya aku ini adalah dari golongan orang-orang yang dzolim”.

Sholat hajat ini sampai 7 malam, Insya’ALLOH akan terkabul.

Sholat hajat adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu, marilah kita laksanakan sholat hajat dengan sungguh-sungguh agar keinginan kita dikabulkan oleh Allah SWT.

2 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak