Pasal 12 - Hal-hal yang Membuat Hafal dan Mudah Lupa
Beberapa Sebab Kuat Hafalan
Yang paling kuat menyebabkan mudah hafal adalah kesungguhan, kontinuitas (berkesinambungan), mengurangi makan dan shalat di malam hari. Membaca Al-Qur’an termasuk penyebab hafalan seseorang, ada dikatakan :
“Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan seseorang, kecuali membaca Al-Qur’an dengan menyimak”.
Membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan menyimak itu lebih utama, sebagaimana sabda Nabi SAW :
“Amalan umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an dengan menyimak tulisannya.”
Syaddad bin Hakim pernah bermimpi ketemu temannya yang mati, lalu bertanya: “Perbuatan apakah yang engkau rasakan lebih bermanfaat? Jawabnya : “membaca Al-Qur'an dengan menyimak tulisannya.”
Termasuk penguat hafalan lagi, yaitu waktu mengambil buku kemudaian membaca do’a :
“Bimillahi wasubhanallohi walhamdulillahi wala illaha illallohu wallohu akbar wala haula wala kuwwata illa billahil a’liyyil azhimil ajijil alimi adada kulli harfin kutiba wayuktabu abadal abidina wadahroddahirina”.
Artinya : “(Dengan menyebut Asnma Allah, Maha suci Allah, segala puji milik Allah dan tiada tuhan selain Allah yang Maha Agung, tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Maha Mulya Agung Luhur Lagi Maha Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan di tulis, berabad-abad dan sepanjang masa)”.
Dan setiap selesai menulis berdo’a :
“Amantu billahil wahidi wahdahu la syarika lahu wakapartu bima siwahu”.
Artinya: “(Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa, berkesendirian tiada teman dalam ketuhannaNya, dan saya hindari dari bertuhan kepad selainNya)”.
Dan dengan banyak membaca shalawat Nabi SAW Karena shalawatlah yang menjadi dzikir seluruh alam. Syi’ir disebutkan :
Aku laporkan kepada ki Waki’, hafalanku lemah, Ia menunjuki, agar aku tinggalkan perilaku maksiat. Hafalan itu sebagai anugrah dari sisi Tuhan, Orang yang maksiat tidak diberi anugrah dari Tuhan SWT.
Bersiwak, minum madu, makan kandar (kemenyan putih), bercampur gula dan menelan buah zabib merah 21 butir setiap hari, kesemuanya dapat mempermudah hafal lagi dapat mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi pelendiran dahak dan mengurangi pelemakan kulit badan yang diakibatkan terlalu banyak makan, adalah juga bisa memperkuat hafalan. Sesuatu yang memperbanyak lendir dahak, akan membuat orang jadi pelupa.
Penyebab Lupa
Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat.
Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan. Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :
“Pohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan, Untuk mencapai ilmu yang tersimpan, Hanya itu, yang bisa membuang duka, Selain itu, jangan percaya”.
Syaikhul Imam Najmuddin Umar bin Muhammad An-Nasafi dalam menyifati jariyah Ummi waladnya, tergubah beberapa bait syi’ir :
“Salamku buat si dia, yang membuatku terpesona karena lembut tubuhnya, Halus pipinya dan giuran kerdipan matanya, Si cantik molek, diriku jadi tertahan, hatikupun tertawan, Hati kebingungan, bila bermaksud tuk menggambarkan, Aku berkata : tinggalkan daku, maafkan aku, Karena kusibuk membuka jalan dan menuntut ilmu, Selama aku mencari utama dan taqwa, Tak perlu lagi, rayuan si cantik dan harum baunya”.
Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terikat, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.