Washoya Lil Abna' Bab 19 : Keutamaan Ikhlas Dengan Niat Lillahi Taala Dalam Setiap Amal

Pelajaran 19
Keutamaan Ikhlas Dengan Niat Lillahi Taala Dalam Setiap Amal

Wahai anakku, dalam hadits Nabi diterangkan bahwa :

"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung kepada niatnya. Dan seseorang akan mendapat balasan yang sesuai dengan apa yang diniatkannya." (Hadits riwayat Bukhari, Muslim dan yang lain dari Umar bin Khathab dari Nabi SAW)

Sesungguhnya orang yang menghindari makan dan minum dari pagi hingga sore dengan niat shaum (puasa), sama saja dengan lapar dan hausnya orang yang tidak makan dan minum dari pagi hingga sore. Tetapi orang yang pertama, disertai dengan niat shaum, maka ia akan mendapat pahala di sisi Allah dengan pahala orang shaum disertai niat. Karena itu ikhlaskanlah dirimu dengan niat untuk mengabdikan diri kepada Rabbmu dalam segala amal.

Wahai anakku, belajarlah Dinul Islam (Ajaran Agama Islam) dengan niat menghindarkan diri dari larangan Allah, untuk mengetahui hukum-hukum Allah mana yang dihalalkan dan diharamkan. Allah memerintahkan kamu untuk mengamalkan yang halal dan menjauhkan yang haram.

Belajarlah tentang ilmu tata bahasa Arab, agar engkau mudah memahami hukum-hukum dan nasihat-nasihat yang telah Allah sampaikan pada kitab-Nya yang mulia (Al-Quran). Dan Allah menerangkan hukum-hukum tersebut melalui lisan seorang Rasul-Nya dengan riwayat yang shahih yang dapat dipercaya sebagai pedoman hidup. Pelajari pola ilmu logika (ilmu yang dapat diterima akal), agar kita kuat dan tetap dalam mengajukan hujjah (argumentasi) dan juga agar engkau dapat memberikan penjelasan yang maksimal. Mungkin dibutuhkan dalam menyebarkan ajaran islam serta mengajak umat manusia ke jalan yang diridlai Allah.

Wahai anakku, jadikan setiap langkah perbuatanmu bagian dari pengabdian kepada Rabbmu yang telah menciptakan dan menyempurnakan dirimu dalam bentuk lahir dan batin. Jangan sekali-kali engkau berharap untuk mendapat balasan dari selain Rabbmu. Tingalkanlah segala keburukan sebab Allah SWT Telah memerintahkanmu untuk menjauhinya serta lakukanlah segala kebaikan karena Allah telah memerintahkanmu untuk melakukannya. Pegang baik-baik adab terhadap teman, karena sesungguhnya ini merupakan perintah Allah SWT dan sesungguhnya dirimu hanyalah sekedar mahluk yang Allah SWT patut memberi sangsi apabila meninggalkan perintahnya-Nya. Jangan berlebihan dalam melanggar hak-hak sesama manusia, karena Allah melarangmu untuk bermusuh-musuhan, lebih-lebih dalam hak sesama manusia, apabila hakim yang adil telah memutuskan, maka wajib untuk mengembalikan hak itu kepada yang memilikinya. Janganlah engkau berkhianat kepada salah seorang makhluk Allah SWT sebab Allah telah melarangnya. Dan janganlah engkau hanya merasa takut kepada sesama makhluk sehingga menyebabkan dirimu berkhianat. Tunduk patuhlah kepada ayah dan ibumu, sebab Allah telah mewajibkan atas dirimu untuk ta'at dan patuh kepada orang tua selagi mereka tidak memerintahkanmu kepada kemaksiatan. Lakukanlah dengan keikhlasan, jangan hanya karena takut tidak diberi makan dan minum oleh orang tuamu. Patuhilah kepada pemegang hukum dan pemimpin-pemimpinmu, sesama mukmin sebab Allah SWT telah memerintahkan demikian kepadamu. Lakukanlah semua ini dengan keikhlasan hati Lillahi Ta'ala bukan karena mencari kehormatan dalam pandangan atasmu dan bukan karena takut mendapat penilaian buruk atau takut diancam. Kasih sayangilah orang-orang yang lemah, yang menderita sakit, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, sebab Allah SWT telah memerintahkan untuk berbuat demikian kepadamu, jangan sekali-kali engkau mencari pujian dari sesama manusia (riya) agar dirimu termasuk golongan orang yang selalu berbuat baik. Tetapi lakukan semua itu dengan keikhlasan hati. Janganlah mencari atau menantang musuh-musuhmu, sebab Allah SWT melarang yang demikian kepadamu, jangan sekali-kali engkau merasa bangga dalam membalas orang yang telah menyakitimu, sekalipun engkau kuasa melakukannya. Bersungguh-sungguhlah agar segala amal perbuatanmu itu semata-mata ditunjukan untuk mengabdikan diri kepada Rabbmu dengan penuh keikhlasan dalam segala amal yang ditunjukan untuk Dinul Islam (Ajaran Agama Islam), jamaah dan generasi penerusmu kelak Agar mereka selalu mendapat keridlaan dan pahala disisi Allah, bukan semata-mata mencari popularitas dan keuntungan duniawi. Mudah-mudahan Allah SWT selalu mencurahkan petunjuk dan pertolongan kepadamu sehingga mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat, Amin.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak