Pelajaran 3
Hak dan Kewajiban Terhadap Allah SWT dan RasulNya
Wahai anakku, sesungguhnya Allah SWT Tabaaraka Wa Ta’ala (yang banyak berkahnya lagi Maha Luhur) telah menciptakanmu dan menyempurnakan berbagai nikmatnya padamu baik lahir maupun batin. Tidaklah kau sadari? sesungguhnya awal darimu hanyalah setetes air (mani) yang memancar kerahim ibumu atas curahan nikmat serta rahmat Rabbmu engkau lahir dari kandungan ibumu sehingga anak manusia yang sempurna. Allah SWT menganugrahi dirimu dengan lisan sehingga engkau dapat berbicara, telinga sehingga dapat mendengar, mata sehingga engkau dapat melihat dan akal sehingga engkau dapat membedakan yang baik dan buruk. Sesuai dengan firman-Nya :
"Dan Allah SWT telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur." (QS. An Nahl: 78)
Bukankah Allah SWT yang telah memberimu berbagai nikmat dan anugerah serta kebaikan dari sisi-Nya dan Dia pula yang berkuasa mencabut kembali segala nikmat, anugerah dan kebaikan itu dari sisimu bila engkau melakukan perbuatan yang menyebabkan murka-Nya.
Wahai anakku, kewajibanmu yang pertama tehadap Allah SWT Penciptamu yang Maha Luhur dalam segala hal adalah mengetahui sifat-sifa-Nya yang sempurna, dan bersungguh-bersungguh dalam taat pada-Nya dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjahui laranga-Nya. Hendaklah engkau yakin dengan teguh dan mantap bahwa yang engkau pilih buatmu sendiri. Jangan mengikuti hawa nafsu mengerjakan sesuatu yang tidak berguna, dan taat pada makhluk, baik mulia ataupun hina (dalam pandanganmu) sehingga menghalangi dirimu untuk taat dan beribadah pada Rabbmu.
Wahai anakku, sebagaian dari kasih sayang Allah SWT kepada para hamba-Nya ialah dengan mengutus beberapa orang rasul "alaihimussalaatu wasallam" (semoga rahmat dan salam dicurahkan kepada para utusan), untuk memberi petunjuk kepada manusia dalam melaksanakan ibadah dan urusan dunia mereka. Rasul terakhir sebagai penutup ialah "Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muthalib" berkebangsaan Arab dari Bani Hasyim Shallahu alaihi wasallam (semoga rahmat dan keselamatan selalu dicurahkan pada beliau). Mentaati perintah rasul Allah SWT yang mulia itu wajib atas dirimu seperti engkau menaati perintah-perintah Allah SWT yang telah menciptakanmu :
"Hai orang-orang beriman, taatilah Allah SWT dan taatilah Rasul serta ulil amri (pemimpin) diantaramu." (QS. An Nisa’: 59).
"Barangsiapa yang taat pada Allah SWT dan Rasul-Nya, niscaya Allah SWT akan memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang bepaling niscaya akan diadzab-Nya dengan adzab yang pedih." (QS. Al Fath: 17)
Wahai anakku, sesungguhnya Rasulullah saw Tidak pernah berbicara mengikuti hawa nafsunya, setiap perintah dan larangannya adalah berdasarkan wahyu Allah SWT. Karena itu taat kepada Rasulullah merupakan bagian ketaatan kepada Allah SWT yang Maha Bijaksana :
"Katakanlah, jika kamu mencintai Allah SWT maka ikutillah aku, niscaya Allah SWT akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu, Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." (QS. Ali Imran: 31)
Wahai anaku, tidak sempurna iman seseorang sebelum cintanya pada Allah SWT dan RasulNya melebihi kecintaanya terhadap segala sesuatu selain Allah SWT dan RasulNya. Rasulullah saw. Telah bersabda :
"Tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu sekalian, sehingga diriku lebih dicintainya dari pada orang tua dan anak kandungnya serta umat manusia seuruhnya." (Hadist Riwayat Iman Ahmad, Bukhori, Nasai, Ibnu Majah, dari Anas bin Malik)