Pembahasan Ketiga
Iman Terhadap Kitab Allah SWT
Soal : Bagaimana bentuk iman terhadap kitab-kitab Allah SWT?
Jawab : Hendaklah kita meyakini sesunguhnya Allah memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada para utusanNya. Kitab-kitab tersebut menjelaskan perintah, larangan, janji dan ancaman Allah bagi yang melanggarnya. Kitab tersebut adalah Kalam (firman) Allah secara hakiki yang dilakukanNya tanpa menyerupai tatacara ucapan manusia. Dia menurunkan kitab tersebut berupa wahyu. Diantara kitab tersebut yang wajib kita imani ada 4, yaitu : Taurat, Injil, Zabur dan Alquran.
Soal : Bagaimana keyakinan kita tentang Kitab Taurat?
Jawab : Hendaklah kita meyakini bahwasanya Taurat adalah termasuk salah satu kitab dari Kitab-kitab Allah Subhaanahu Wata'ala yang diturunkan kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam yang bergelar Kaliimullloh. Kitab taurat diturunkan untuk menjelaskan hukum agama, akidah yang benar yang diridlai Allah dan kabar gembira akan datangnya Nabi dari keturunan Nabi Ismail, yaitu Nabi kita Muhammad Alaihis Shalatu Wassalam. Dan kitab itu juga berisi isyarat akan kedatangan beliau dengan aturan (syariat) baru yang menunjukkan umat manusia menuju Dar As Salam (Negeri Kedamaian yakni Syurga).
Soal : Bagaimana keyakinan Ulama pakar sehubungan dengan Kitab Taurat yang ada di zaman ini ditangan orang Ahli Kitab (Yahudi)?
Jawab : Keyakinan Ulama pakar tentang hal itu, bahwasanya taurat yang ada saat ini telah mereka ubah isinya. Diantara bukti akan hal itu adalah tidak adanya penyebutan tentang syurga, neraka, hari kebangkitan dari kubur, hari perkumpulan di padang makhsyar dan juga hari pembalasan. Padahal hal itu semua merupakan perkara yang penting yang selalu disebutkan di kitab-kitab Ilahi. Termasuk diantara bukti lain, di dalamnya terdapat perubahan tentang masalah wafatnya Nabi Musa 'Alaihis Salam yakni di bab Akhir. Intinya adalah bahwasanya Hanya taurat yang diturunkan kepada nabi Musa lah yang benar.
Soal : Bagaimana seharusnya keyakinan kita terhadap Kitab Zabur?
Jawab : Hendaklah kita meyakini bahwa Kitab Zabur termasuk salah satu dari kitab-kitab Allah Subhaanahu Wata'ala yang diturunkan Allah kepada Sayyidina Dawud 'Alaihis Salam. Isinya antara lain sekumpulan dan dzikr, nasehat serta hikmah dan tidak terdapat hukum syari'at di dalamnya, karena Nabi Dawud Alaihis Salam diperintahkan untuk mengikuti syariat Nabi Musa 'Alihis Salam.
Soal : Bagaimana seharusnya keyakinan kita terhadap Kitab Injil?
Jawab : Hendaklah kita meyakini bahwa Kitab Zabur termasuk salah satu dari kitab-kitab Allah Subhaanahu Wata'ala yang diturunkan Allah kepada Sayyidina 'Isa Al Masiih 'Alaihis Salam. Kitab ini diturunkan untuk menjelaskan hakikat kehidupan dan ajakan kepada umat manusia untuk meng Esa kan Allah, menghapus sebagian hukum taurat yang berupa cabang-cabang untuk tujuan penerapannya, dan berisi kabar gembira kan datangnya Penutup para Nabi (Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam).
Soal : Bagaimana keyakinan Ulama pakar sehubungan dengan Kitab Injil yang ada di zaman ini ditangan orang Ahli Kitab (Kristen)?
Jawab : Keyakinan Ulama pakar tentang hal itu, bahwasanya Injil yang ada saat ini terdiri dari empat jenis yang dikarang oleh 4 orang Kristen yang TIDAK PERNAH berjumpa dengan nabi 'Isa 'Alihis Salam sama sekali. Mereka adalah Mathius, Markuz, Lukas dan Yohannes (empat jenis injil dinamakan dengan nama mereka masing-masing). Setiap jenis injil dari empat jenis tersebut saling bertentangan satu dengan yang lainnya dalam banyak hal. Dan sungguh orang-orang nasrani (kristen) memiliki banyak lagi injil selain 4 injil ini, akan tetapi sekitar seratus tahun setelah diangkatnya Nabi 'Isa 'Alihis Salam ke langit oleh Allah, mereka mengganti isinya dan merusaknya hingga menjadi lebih dari empat jenis injil ini, dengan tujuan menyelamatkannya dari banyaknya pertentangan dan perbedaan (jadi sudah bukan merupakan injil yang asli).
Soal : Bagaimana keyakinan kita terhadap Alquran?
Jawab : Hendaknya kita meyakini bahwasanya Alquran adalah kitab yang paling mulia. Allah Subhaanahu Wata'ala menurunkannya kepada Nabi yang paling mulia diantara nabi-nabiNya, yakni Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi Wasallam. Kitab Alquran adalah kitab ilahi yang paling akhir diturunkan dan ia menghapus masa berlaku kitab-kitab sebelumnya. Hukum yang ada dalam Alquran tetap berlaku hingga hari kiamat. Tidak mungkin Alquran bisa dirubah atau diganti. Dan Alquran adalah tanda kenabian terbesar Rasulullah SAW karena keberadaan Alquran sebagai mujizat terbesar.
Soal : Karena sebab apakah Alquran disebut sebagai mujizat terbesar?
Jawab : Alquran disebut sebagai mujizat terbesar karena keberadaannya sebagai ayat 'aqliyah yang abadi sepanjang masa dan bisa direnungkan setiap saat dengan akal fikiran. Mujizat selain Alquran tidak berlaku seiring bergantinya waktu dan tidak meninggalkan bekas kecuali hanya cerita. Bentuk kemukjizatan Alquran adalah dia diturunkan dengan kefasihan dan keindahan bahasa diluar kemampuan bahasa manusia. Karena itu Nabi Muhammad SAW menantang dengan Alquran kepada orang 'Arab asli. Mereka adalah kaum yang paling fasih lisannya, paling baik penguaasaan ilmu balaghah dan bayan karena di zaman itu ilmu balaghah dan retorika (khitob) keduanya telah mencapai tingkat tinggi, seakan akan diluar akal dan mencengangkan pikiran. Rasulullah SAW hidup bersama mereka selama 23 tahun dan telah menantang mereka dengan Alquran dengan tantangan yang sungguh-sungguh, dengan Alquran pula beliau mematahkan keraguan dan kritik mereka terhadap Alquran serta mengalahkan keinginan mereka untuk mendebat Alquran. Terkadang beliau menantang mereka untuk membuat satu surat seperti yang ada dalam Alquran, dan mereka boleh meminta pertolongan kepada siapa saja baik dari golongan jin maupun manusia. Terkadang beliau menyindir mereka atas kelemahan ketidakmampuan mereka dalam memecahkan persoalan tersebut padahal mereka adalah kaum yang berjiwa tak mau dihina, mudah tertantang serta memiliki semangat kesukuan yang tinggi namun tetap saja mereka gagal memenuhi tantangan itu. Mereka meninggalkan perlawanan kata-kata dan menggantinya dengan perlawanan dengan ketajaman pedang serta mengganti perang kata-kata dengan dengan tombak (kekerasan) dan di masa itu mereka gagal memenuhi tantangan untuk membuat satu surat saja yang sama seperti dalam Alquran. Maka siapakah selain mereka yang lebih lemah (tidak mampu) lagi dalam memenuhi tantangan ini, padahal tantangan itu telah lewat lebih dari 1300 tahun, dan belum pernah ditemukan seorang ahli bahasa pun yang mampu membuat yang serupa dengannya baik ia seorang muslim ataupun orang yang mengaku Islam. Hal itu menunjukkan bahwa Alquran bukanlah ucapan manusia, akan tetapi ia adalah Kalam Sang Maha Pencipta yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa. Dia menurunkan Alquran tersebut sebagai pembenar akan kerasulan utusanNya dan penjelas ucapanNya. Hal ini cukup sebagai bukti salah satu keistimewaan Alquran. Dan banyak sekali bukti kebenaran Alquran, Pertama, adalah penyebutan kejadian dalam Alquran yang belum terjadi dan akhirnya menjadi kenyataan persis seperti yang diberitakan dalam Alquran. Kedua, kita tidak akan bosan mendengarnya meski ia dibaca berulang ulang. Ketiga, di dalamnya terhimpun berbagai pengetahuan yang tidak dimiliki oleh bangsa Arab maupun selain mereka. Keempat, Alquran menyebutkan kisah-kisah yang telah terjadi di masa lalu dan keadaan umat terdahulu. Padahal orang yang diturunkan Alquran kepadanya (Rasulullah Shallallaahu Alaih Wasallam) adalah seorang yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis) – karena cukup bagi beliau mendapat pengetahuan melalui wahyu – hal itu menjadi salah satu bukti dapat diterimanya kemukjizatan Alquran.