Bab 10 Tidak Banyak Bicara
Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, seseorang hendaknya bisa menjaga mulutnya (tidak banyak bicara kecuali ada perlu). Rasulllah SAW telah bersabda :
"Siapa yang ingin selamat agamanya, hendaknya diam".
Peribahasa mengatakan, berbicara adalah perak sedangkan diam adalah emas. Artinya, diam itu lebih baik dari pada berbicara. Di dalam thoriqoh sebagaimana dikatakan Al-Qusyairi bahwa para murid juga disuruh diam, sebab berbicara sebenarnya adalah cobaan. Dengan banyak bicara, nafsu menjadi memperoleh alat dan kesempatan untuk menyalurkan hasrat-hasrat jahatnya (menunjukkan kebaikan diri, sombong, congkak dan lain-lain). Sehingga banyak bicara bisa menyerap kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan sebagaimana tanah kering menyerap air hujan.
"Banyak bicara menyerap kebaikan-kebaikan sebagaimana bumi menyerap air" (Abu Bakar ibn Ayyas).
Selain itu, Nur Ilahy juga akan keluar (hilang) dari diri manusia ketika mereka banyak berbicara bohong. Sehingga hatinya menjadi akan gelap, mati dan dirinya menjadi terlempar dari jalan Ilahy.
Gedung kewalian tiang-tiangnya telah terbagi Para pemimpin kita yaitu, dari para wali abdal Mereka selalu diam menjauhkan diri (uzlah) selamanya Menjaga lapar dan tidur untuk membersihkan hati yang mahal.