Jawahirul Kalamiyah Pembahasan Kelima : Iman Kepada Hari Akhir

Pembahasan Kelima Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat)

Soal : Apakah yang dinamakan dengan hari akhir, dan apakah artinya beriman kepada hari akhir tersebut?

Jawab : Yang dinamakan dengan hari akhir yaitu hari yang keadaanya sangat dahsyat sampai-sampai anak kecil menjadi beruban rambutnya. Manusia di hari itu bangkit dari kuburnya dan mereka berkumpul di satu tempat untuk proses hisab (penghitungan amal). Kemudian akhirnya mereka akan ditentukan apakah akan penuh kenikmatan (syorga) ataukah penuh siksaan (adzab). Adapun beriman kepada hari akhir yaitu dengan cara membenarkan bahwasanya hari itu pasti akan datang dan akan jelas segala macam berita yang telah disampaikan dalam Alquran maupun hadist tentang keadaan hari itu.

Soal : Apa yang harus kita yakini mengenai hari akhir dan hal-hal yang berhubungan dengannya?

Jawab : Pertama kali kita harus meyakini adanya pertanyaan dalam kubur, kemudian kenikmatan dan siksa dalam kubur, kemudian akan dikumpulkannya jasad manusia kemudian akan kembali menjadi bentuk seperti saat pertama diciptakan, kemudian manusia akan dihitung amalnya dan ditimbang. Kemudian akan dibagikan kepada manusia catatan amalnya, bisa lewat tangan kanan atau tangan kiri. Dilanjutkan dengan melewati jembatan (shiroth) dan terkahir orang yang beriman akan dimasukkan ke syurga tempat kenikmatan dan orang kafir akan dimasukkan ke neraka tempat siksa yang pedih.

Soal : Jelaskan keyakinan kita sehubungan dengan adanya pertanyaan kubur serta kenikmatan atau siksa dalam kubur?

Jawab : Kita harus meyakini bahwasanya saat mayyit diletakkan dalam kuburnya, maka ruhnya akan kembali ke jasadnya sekedar dia mampu memahami pembicaraan dan menjawab pertanyaan kubur. Kemudian akan datang kepadanya dua malaikat dan mereka akan bertanya tentang : Siapakah Tuhannya, Siapa Nabinya, apa Agama yang dianutnya, dan perkara-perkara yang telah diwajibkan Allah untuk dilaksanakannya. Apabila mayyit tersebut termasuk orang yang beriman dan beramal shalih maka ia akan mampu menjawab soal tersebut dengan pertolongan Allah Subhanahu Wata'ala dengan jawaban yang memuaskan tanpa merasa takut dan gentar terhadap kedua malaikat tadi. Allah akan membuka mata batinnya dan memperlihatkan pintu syurga dan memberinya sebagian nikmat yang agung. Kemudian dikatakan kepadanya “ini adalah ganjaran bagi siapa saja yang di dunia berjalan lurus mengikuti perintah agama. Apabila mayyit tersebut termasuk orang yang kafir atau munafiq maka dia akan dibuat kaget dan takut dan gagal menjawab pertanyaan kubur. Maka kedua malaikat tadi akan menyiksanya seketika dengan siksaan yang pedih. Allah akan membuka mata batinnya hingga dia melihat pintu neraka. Mayyit tersebut akan disiksa dengan bermacam siksa dan kesakitan. Kedua malaikat tersebut akan berkata kepadanya “ inilah balasan bagi siapa yang ingkar terhadap Tuhan nya dan mengikuti hawa nafsunya semata”.

Soal : Apabila mayyit seseorang dimakan oleh binatang buas sehingga jasad tersebut berada dalam perut hewan itu, atau mayyit jatuh di lautan kemudian termakan oleh ikan, apakah mayyit tersebut masih tetap akan ditanya oleh malaikat dan mendapat nikmat atau siksa kubur?

Jawab : Benar, setiap manusia yang menginggal akan ditanya tentang pertanyaan kubur dan kemudian akan disiksa atau diberi nikmat. Maka tidak ada bedanya apakah mayyit tersebut dipendam di kuburan, atau berada dalam perut binatang buas atau berada jauh di dasar laut – karena Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu serta Maha Mengetahui dan Mengerti keadaan segala sesuatu.

Soal : Jika memang dalam kubur roh mayyit dikembalikan ke dalam jasadnya kemudian ditanya oleh malaikat dan mendapat siksa atau kenimatan, maka mengapa manusia tidak dapat melihatnya?

Jawab : Sesungguhnya Allah subhaanahu wata'ala menutup penglihatan manusia dari hal tersebut, tujuaannya adalah sebagai ujian bagi mereka agar menjadi jelas siapakah yang beriman kepada hal ghaib dan siapa yang tidak dan ragu serta bimbang akan hal tersebut. Seandainya manusia melihat keadaan dalam kubur, tentu saja mereka akan beriman semuanya, sehingga tidak ada perbedaan antar manusia, tidak ada perbedaan mana baik dan mana buruk serta tidak ada beda antara yang mulia dan hina.

Soal : Adakah dalam hal ini perumpamaan yang dapat mendekatkan pada pemahaman hati?

Jawab : Ya, sebagai perumpamaan dalam masalah ini yaitu sebagaimana orang yang tidur. Orang yang tidur melihat hal-hal yang menyenangkan dan penuh kenikmatan atau bahkan sebaliknya, ia melihat hal-hal yang menyedihkan dan menyakitkan dalam tidurnya. Dan seseorang yang ada disamping serta melihat orang tersebut tidak bisa menyaksikan apa yang ada dalam mimpi orang yang tidur tadi serta tidak bisa merasakannya. Begitupun dengan keadaan mayyit yang ditanya malaikat dan menjawabnya dalam kubur. Ia mendapat nikmat atau siksa sedangkan tak seorang manusia pun yang hidup bisa melihat keadaannya dan tidak mengetahuinya.

Soal : Bagaimana keyakinan kita terhadap Hari dibangkitkannya jasad. Dan apakah manusia akan dibangkitkan seperti bentuk semula saat ia diciptakan?

Jawab : Yaitu Hendaklah kita meyakini bahwasanya setelah seluruh manusia mati, Allah akan menghidupkannya kembali dalam bentuk sebagaimana awal penciptaannya. Maka seluruh manusia akan bangkit dari kuburnya dan mereka akan dikumpulkan ke satu tempat yang bernaman “Almauqif” (tempat berhenti).

Soal : Bagaimana keyakinan kita terhadap Hisab (Penghitungan amal manusia)?

Jawab : Yaitu Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala setelah mengumpulkan seluruh manusia ke satu tempat, Dia akan menghitung setiap amal manusia dan menetapkan apakah amal itu baik atau buruk dan seluruh anggota tubuh manusia akan menjadi saksi. Maka akan menjadi jelas segala rahasianya dan anggota tersebut akan mengeluarkan hujjah. Hari itu tidak akan diterima alasan sedikitpun. “Barangsiapa beramal baik meski sebesar dzarrah (atom) maka ia pasti akan melihatnya dan Barangsiapa beramal buruk meski sebesar dzarrah (atom) maka ia pun pasti akan melihatnya “.

Soal : Bagaimana keyakinan kita terhadap adanya Mizan (Timbangan Amal) dan Pemberian Catatan Amal?

Jawab : Yaitu Hendaklah kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala setelah menghisab amal manusia dan memutuskan jenis amal mereka, maka kemudian amal manusia akan ditimbang agar menjadi jelas bagi setiap manusia ukuran berat amalnya. Barangsiapa jumlah amal baiknya lebih banyak dari amal buruknya, maka ia akan diberikan Kitab Catatan Amalnya lewat tangan Kanan. Dan sebaliknya, Barangsiapa jumlah amal buruknya lebih banyak dari amal baiknya , maka ia akan diberikan Kitab Catatan Amalnya lewat tangan Kiri. “ Dan sungguh hal itu adalah kerugian yang sangat besar”.

Soal : Bagaimana keyakinan kita terhadap As Shiroth (Jembatan di atas Neraka)?

Jawab : Shiroth adalah jembatan yang dibentangkan memanjang di atas neraka untuk dilewati seluruh manusia. Maka kaki orang yang beriman dan taat akan mampu melewatinya hingga sampai ke syurga. Diantara orang beriman tersebut ada yang melewatinya bagaikan petir, sebagian melewatinya bagaikan kuda yang melesat dan ada yang tertatih tatih. Dan kaki orang yang ingkar (kafir) dan kaki orang beriman yang masih berbuat maksiyat akan terpeleset saat melewati shiroth tersebut dan tercebur ke dalam neraka. Dan tidaklah termasuk aneh jika Allah mempermudah hambaNya melewati shiroth bagi orang-orang yang beruntung karena Dia lah juga yang dengan mudah membuat burung dapat terbang di angkasa.

Soal : Apakah di hari itu berlaku syafa'at (pertolongan) dari seseorang?

Jawab : Di hari itu, para Nabi, para Wali (orang yang dekat dengan Allah), Alim Ulama yang mengamalkan ilmunya dan para pahlawan yang gugur syahid diberi izin oleh Allah untuk memberi Syafa'at (bantuan).

Soal : Kepada siapa sajakah mereka diberi izin Allah untuk memberi syafa'at tersebut?

Jawab : Mereka akan memberi syafa'atnya kepada sebagian orang beriman yang berbuat maksiyat.

Soal : Apakah di hari itu seseorang dapat memberi Syafa'at kepada orang kafir?

Jawab : Tak satupun Para Nabi – meski mereka adalah manusia paling utama diantara yang umat manusia-untuk memohonkan syafa'at kepada Allah walaupun hanya kepada satu orang kafir. Karena mereka mengetahui bahwasanya kalimat adzab telah nyata ditujukan bagi orang kafir tersebut. Dan sesungguhnya Allah Subhanahu waTa'ala tidak mengijinkan hal itu (syafa'at). Allah yang Maha Mulia berfirman :

“Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya“ (Albaqarah 255).
Allah SWT juga berfirman :
"Pada hari itu tidak berguna syafaat, kecuali (syafaat) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridai perkataannya". (Thaha 109)

Soal : Apakah yang disebut dengan “Alkautsar“?

Jawab : Alkautsar adalah nama sebuah sungai di syurga yang airnya lebih putih dari susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barangsiapa meminum airnya seteguk saja, maka ia tidak akan haus selamanya.

Soal : Bagaimana keadan (hukum) orang mukmin yang taat setelah dihisab?

Jawab : Keadaan (Hukum) seorang mukmin yang taat setelah ia dihisab adalah masuk ke syurga dan ia kekal abadi di dalamnya yang penuh dengan segala macam kenikmatan dan kebaikan.

Soal : Bagaimana keadan (hukum) orang kafir atau orang munafik setelah dihisab?

Jawab : Keadaan (Hukum) seorang orang kafir atau orang munafik setelah ia dihisab adalah masuk ke neraka dan ia kekal abadi di dalamnya. Tidak akan diringankan sedikitpun siksa dan kesakitan di dalamnya.

Soal : Bagaimana keadan (hukum) orang mukmin yang berdosa setelah dihisab?

Jawab : Keadaan (Hukum) seorang orang mukmin yang berdosa setelah ia dihisab adalah jika Allah berkenan mengampuninya maka ia akan masuk syurga sejak awal dan abadi di dalamnya. Namun apabila Allah tidak berkenan mengampuninya, maka Dia akan menyiksanya di dalam neraka sesuai dengan jumlah dosanya, kemudian ia dikeluarkan dan masuk ke dalam syurga serta abadi di dalamnya.

Soal : Apakah Jannah (syurga) itu?

Jawab : Syurga adalah tempat segala kenikmatan berada. Tempat yang didambakan seluruh manusia., tempat segala keindahan dipandang mata. Syurga adalah tempat dimana belum pernah ada mata yang melihatnya, belum pernah didengar oleh telinga dan sedikitpun tidak ada hati manusia yang mampu menggambarkannya (saking nikmatnya).

Soal : Apakah Naar (neraka) itu?

Jawab : Neraka adalah tempat segala siksa berada. Seluruh siksa dan rasa sakit ada di dalamnya yang tidak pernah terbayangkan oleh pemahaman manusia (saking ngerinya).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak