Bab 14 Memperbanyak Istighfar
Diriwayatkan bahwa Rosululloh SAW membaca istighfar sampai 70 kali dalam sehari semalam.
"Sungguh, aku beristighfar dan meminta ampun kepada Allah SWT 70 kali sehari. Hatiku selalu tertindih dan aku selalu meminta ampun kepada Allah SWT 100 kali (dalam sehari)".
Berdasar hal itu Abu Hasan As-Syadzili memerintahkan para muridnya untuk senantiasa beristighfar kepada Allah SWT. Bisa dibayangkan Rosululloh SAW yang maksum (terjaga dan diampuni dosanya) saja beristighfar sebanyak itu, bagaimana dengan kita yang tidak terjaga? Seharusnya harus lebih banyak dari itu.
Waktu beristighfar itu pertama, pagi dan sore hari. Diriwayatkan bahwa setiap hari malaikat pencacat amal manusia senantiasa naik membawa laporan. Allah SWT tidak melihat apa yang ada didalamnya kecuali pada awal dan akhir catatan. "Benar-benar Aku ampuni dosa hamba-Ku yang tercatat diantara awal dan akhir catatan ini". Maka sungguh beruntung mereka yang dalam buku catatannya banyak dijumpai permohonan maaf (istighfar).
Kedua, pada saat dilanda kesulitan dalam soal ekonomi. Diriwayatkan bahwasanya :
"Siapa yang membiasakan diri membaca istighfar, maka akan diberikan jalan keluar dari setiap kesempitan, diberikan kelapangan dari setiap kesusahan dan diberikan rizqi dari setiap arah yang tidak terduga".
Ketiga, saat terjerumus dalam perbuatan maksiat dan dosa. Diriwayatkan bahwa malaikat penulis amal tidak langsung mencatat dosa seseorang tapi ditunggu sampai beberapa saat. Bila orang tersebut sadar dan mau segera meminta ampun kepada Tuhan, maka akan diampuni dosanya (tidak dicatat kesalahannya) dan diakherat tidak akan disiksa.
Keempat, sehabis melakukan segala perbuatan baik. Hal ini dimaksudkan untuk menyadarkan manusia, bahwa apa yang dilakukan belum tentu sempurna. Mungkin masih banyak kesalahan, kekurangan dan cacat (karena tidak khusyuk), bercampur riya, ujub, sombong dan lain-lain. Rosululloh SAW sendiri selalu membaca istighfar 3 kali begitu selesai melaksanakan sholat fardlu.
Demikianlah setiap orang hendaknya selalu meminta ampun kepada Allah SWT (memperbanyak istighfar) siang dan malam, setelah mengerjakan dosa atau tidak. Sehingga ia bisa sedikit lega dari kemungkinan turunnya siksa atau adzab. Allah SWT berfirman :
"Allah tidak akan menyiksa mereka yang senantiasa meminta ampun" (Al-Anfal, 33)Catatan :
Selain orang yang terjerumus dalam dosa, orang yang dianggap baik oleh masyarakat padahal sebenarnya tidak demikian, ia harus juga banyak beristighfar. Harus banyak minta ampun kepada Allah SWT karena ia (secara tidak langsung) berarti telah "mengelabui" masyarakat (tidak sesuai dengan yang mereka ketahui dan perkirakan).
Para ulama menyatakan bahwa sejelek-jelek manusia adalah orang yang dianggap baik oleh masyarakat, padahal yang ada sebenarnya tidak demikian. Ia senang dipuji, tetapi tidak mau meneliti dan menyadari kekurangannya sendiri.
Orang yang baik tidak demikian. Ia tahu dan sadar akan kelebihannya tetapi juga sadar akan kelemahan dan kekurangannya. Sehingga bisa melihat dan menempatkan dirinya secara proporsional (tidak terlalu disanjung tetapi juga tidak diremehkan). Ia selalu beristighfar terhadap kesalahan dan kekurangannya.