Cobaan Allah S.W.T untuk Nabi Ayyub

Keajaiban dan ujian yang dialami Nabi Ayyub AS menjadi cermin keimanan yang kokoh dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan. Dalam kisah yang menggugah ini, Iblis diberi kekuasaan untuk menguji Nabi Ayyub melalui harta, keturunan, dan bahkan tubuhnya. Namun, dalam setiap ujian yang menghampiri, Nabi Ayyub tetap bersyukur dan taat kepada Allah S.W.T. Kisah ini mengajarkan kita tentang kekuatan doa, kesabaran, dan kepercayaan kepada-Nya, bahkan di saat-saat yang penuh ujian sekalipun.

Iblis yang diberikan kekuasaan oleh ALLOH S.W.T dapat turun naik dari bumi ke langit sewaktu-waktu. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah S.W.T :

“Wahai TUHAN, sekarang ini aku telah menyaksikan sendiri hamba-Mu (Ayyub), sangat rajin bersyukur serta memuji kepada-Mu, tapi kalau Engkau memberi Cobaan kepadanya, pasti Dia tidak akan bersyukur dan tidak pula ta’at kepada-Mu”.

Allah S.W.T berfirman kepada Iblis :

“Baik, silahkan kamu mengujinya, AKU beri kekuasaan padamu untuk menguji Ayyub melalui hartanya”.

Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin. Ia katakan kepada mereka: “Sekarang aku telah diberi wewenang oleh ALLOH untuk menguji Ayyub melalui hartanya”.

Iblis berkata kepada Ifrit :

“Ifrit, Kau aku beri tugas mendatangi tempat penggembalaan unta milik Ayyub, dan membakar semua unta dan tukang penggembala unta”.

Iblis datang menjumpai Ayyub AS, ketika itu Beliau sedang melaksanakan sholat. Iblis berkata kepadanya: “Api telah membakar peternakan untamu dan juga para penggembalamu”.

Nabi Ayyub As berkata : “Alhamdulillah. Dia (ALLOH SWT) yang memberiku, dan Dia (ALLOH) pula yang berhak mengambilnya”.

Iblis tidak menyerah menguji Nabi Ayyub melalui hartanya. Ia menghancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, beserta penggembalanya. Kemudian Iblis datang pada Nabi Ayyub As dan berkata :

“Angin kencang telah menghancurkan kebunmu”.

Nabi Ayyub As berkata. “Alhamdulillah”. kemudian Nabi Ayyub memuji Allah SWT dan menyanjung-Nya.

Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap ALLOH SWT. Iblis berkata : “Berikan aku kekuasaan untuk menguji Ayyub melalui anaknya”.

ALLOH SWT berkata : “Aku memberi kekuasaan padamu untuk mencoba Ayyub melalui anaknya”.

Iblis pergi mendatangi anak Nabi Ayyub. Lalu Iblis mengguncang gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As tinggal dan membolak-balikkan Gedung itu sampai anak-anak nabi Ayyub mati semuanya. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-anaknya. Nabi Ayyub beristighfar memohon ampun kepada ALLOH SWT.

Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As. Beliau tetap taat kepada ALLOH SWT. Iblis kembali menghadap ALLOH SWT. Iblis berkata : “Beri aku kekuasaan untuk menguji Ayyub melalui jasadnya”. Allah berkata: “Aku beri kekuasaan padamu untuk menguji melalui tubuhnya, tetapi selain hati, lisan dan akalnya”.

Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Saat sampai di tempat ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu tubuh Nabi Ayyub As serasa gatal-gatal.Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian-bagian tubuh yang gatal dengan kukunya sampai kuku-kukunya patah, tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu. Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan pecahan genting dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk.

Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

Meskipun demikian istri beliau (Rahmah), selalu setia melayaninya. Ia berbuatbaik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mengasingkan dirinya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula.Mereka tidak meninggalkan agamanya.

Penutup

Meskipun Iblis berupaya keras untuk meruntuhkan keimanan Nabi Ayyub, kekuatan iman Beliau tidak tergoyahkan. Dalam penderitaan yang luar biasa, Nabi Ayyub tetap berserah diri kepada kehendak Allah dan tetap setia dalam agamanya. Kesetiaan istri tercinta, Rahmah, yang selalu mendampingi dalam kesulitan, menunjukkan keindahan cinta dan kasih sayang di tengah badai ujian. Kisah ini memberikan pelajaran tentang keutamaan kesabaran, keteguhan hati, dan keimanan yang tak tergoyahkan, menginspirasi kita untuk tetap kokoh dalam menghadapi ujian hidup yang datang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak